Dimaharkan pusaka keris Kuno
Dhapur_ Luk 5 Pulanggeni
Pamor_ Udan Mas Tiban
Tangguh_ Segaluh
Warangka_ Sandang walikat kayu sono
** Pasikutan keris Wingit , Luwes lan Merbawani **
panjang bilah 27 cm
panjang gonjo 7 cm
panjang pesi 7 cm
silakan bagi yg berminat bisa menghubungi
Pusaka Tempoedoeloe
Rumah.
jl. simohilir blok 7E/12 sukomanunggal surabaya
phone . 08884807404
pin BB 3146507A
Pamor Keris adalah gambar yang terdapat pada bilah (wilah) keris. Sebenarnya, Pamor bukan hanya terdapat pada keris tetapi juga pada tosan aji atau benda-benda pusaka bertuah lainnya seperti tombak, pedamg, cundrik dan lain sebagainya. Pamor pada keris maupun pada tosan aji lainnya memiliki makna simbolik dan makna filosofis yang terkandung didalamnya. Dengan memahami pamor Keris, maka akan dapat menangkap pesan moral emasing-masing pamor pada tosan aji tersebut. Salah satu pamor keris yang sangat populer dan banyak diburu oleh para pecinta benda pusaka adalah Pamor Udan Emas karena diyakini memiliki tuah untuk kerejekian.
Pamor Udan Emas adalah pamor yang sangat populer di masyarakat umum. Pamor ini banyak dianggap memiliki daya atau kekuatan gaib yang mampu membuat pemegang keris dengan pamor ini dimudahkan rejekinya sehingga keris ini banyak diburu dan dimiliki oleh berbagai kalangan masyakarat, khususnya para pelaku bisnis di berbagai sektor usaha.
Keris berpamor udan emas ini pada dasarnya merupakan pamor rekan. Pamor rekan adalah pamor yang sengaja dibuat oleh sang mpu pembuat keris, sedang pamor yang tidak sengaja dibuat oleh sang empu biasa disebut sebagai pamor tiban. Oleh banyak kalangan, KERIS dengan Pamor Udan Mas dianggap memiliki tuah untuk memudahkan pemiliknya mendapatkan rejeki. Dengan rejeki yang cukup,diharapkan seseorang bisa membina rumah tangga dan keluarga lebih baik dan sejahtera.
Pada dasarnya, ada tiga jenis tuah atau kekuatan gaib dalam keris yaitu tuah untuk kesaktian, tuah untuk kekuasaan dan wibawa, dan tuah kerejekian. Ketiga tuah tersebut adalah tuah-tuah pokok yang ada pada keris atau tosan aji lainnya.
“selain itu, Pamor Udan Emas juga mengandung ajaran berupa perintah untuk bersedekah. Udan itu bahasa Jawa, bahasa Indonesianya adalah hujan. Sedekah itu bagaikan hujan emas, baik bagi pemberi sedekah maupun penerima sedekah. Hujan juga memiliki sifat mendinginkan, demikian juga sedekah. Sedekah akan mampu mendinginkan dan melembutkan hati bagi orang yang memberikan sedekah maupun yang menerima sedekah. Bagi penerima sedekah, sedekah yang diterimanya bagaikan hujan emas, karunia Tuhan yang sangat berarti dalam kehidupan. Melalui sedekah, hubungan sosial antara pemberi sedekah dan penerima sedekah akan lembut dan harmonis”, tambah Ki Kresno.
0 komentar:
Posting Komentar